Voting System
|
Varian of Voting System
|
Parliaments and Local Councils
|
Sistem Pemungutan Suara
|
Political Impact
|
Plurality Systems
|
First
Past The Post
|
kandidat
yang mendapatkan suara terbanyak akan dipilih
|
||
Block
Vote
|
Senate
|
kandidat
dengan suara tertinggi
akan
dipilih, terlepas dari jumlah persentase suara
|
Ada
kecenderungan bahwa pemilu akan dimenangkan oleh partai yang sama.
|
|
Cumulative
Vote
|
Norfolk
Island Legislative Assembly
|
Pemilih
memiliki number of vote yang sama.
Pemilih dapat memberikan satu suara untuk masing-masing calon, atau
memberikan dua suara untuk calon yang berbeda. kandidat dengan suara
tertinggi
akan
dipilih, terlepas dari jumlah persentase suara.
|
||
Majority Systems
|
Contingent
Vote
|
Queensland
Legislative Assembly
|
Pemilih
diminta untuk mengurutkan kandidat berdasarkan preference. Jika tidak ada kandidat yang mendapatkan suara mutlak
dari preference pertama maka semua
kandidat kecuali 2 kandidat utama dihilangkan dari penghitungan dan suara yang
mereka dapatkan dialihkan pada 2 kandidat yang meraih jumlah suara mayoritas.
|
|
Second
Ballot
|
New
South Wales Legislative Assembly (1980-1918)
|
Sistemnya
tidak jauh berbeda dengan First Past the Post. Namun, jika tidak ada kandidat
yang menerima jumlah suara mutlak (lebih dari 50%), maka dilakukan pemungutan
suara kedua antara dua kandidat yang menerima perolehan suara tertinggi,
digelar selama 7 hari setelah pemilu
|
||
Preferential
Voting (multi-member electorates)
|
Legislative
Assembly,
Local Councils, House of Representatives, and senate (1919-1946)
|
Kandidat
ditempatkan secara vertikal pada surat suara. Posisi senat pertama diisi
setelah penghitungan preferential
voting biasa. Posisi senat kedua diisi setekah penghitungan preferential voting dengan
menghilangkan kandidat yang menempati posisi senat pertama. Terus dilanjutkan
hingga penghitungan posisi senat ketiga.
|
salah
satu pihak cenderung
memenangkan
semua kursi yang diperebutkan
|
|
‘Full’
Preferential Voting
|
House
of
Assembly,
House of Representatives
|
A single count à Jika kandidat dengan preference 1 menerima lebih dari 50%,
maka kandidat tersebut terpilih.
More than one
count à jika tidak
ada kandidat yang menang berdasarkan single
count maka, 1) kandidat dengan penilaian paling sedikit dikeluarkan dari
hitungan, 2) penilaian kandidat ini akan ditransfer ke kandidat lainnya
sesuai dengan kandidat pilihan kedua yang ditulis di kertas kandidat yang
dikeluarkan, 3) Jika hal ini masih belum menghasilkan kandidat dengan vote lebih dari setengahnya, maka
terus dilanjutkan ke preferences
selanjutnya hingga ada satu kandidat yang menerima lebih dari setengah dari
total jumlah votes.
|
1)lebih
menguntungkan partai besar, karena partai kecil sulit untuk meraih suara di
atas 50%. 2) berdasarkan single member
electorate, partai yang menang belum tentu berhasil menjalankan
pemerintahan. 3) jumlah kursi yang diperoleh tidak seimbang akibat adanya
kemenangan suara mayoritas (the winner'dalam
single member electorate 4)
menghasilkan three cornern contest
5) Partai politik berusaha untuk menggunakan banyak kontrol agar mereka dapat
mempengaruhi voters misalnya
melalui ‘the how-to-vote card’
|
|
‘Optional’
Preferential Voting
|
Dalam
Tasmanian Legislative Council, pemilihan Optional Preferential Voting
dibatasi sebagai berikut : 1) jika ada 2 atau 3 kandidat dalam surat suara,
preferensi harus diberikan kepada masing-masing kandidat. 2) tetapi jika ada
lebih dari 3 kandidat, maka pemilih bebas untuk memilih kandidat-kandidat
tersebut. Sebaliknya, ketika voting New South Wales or Queensland Legislative
Assembly, pemilihan Optional Preferential Voting tidak dibatasi, dengan
ketentuan sebagai berikut : 1) suara hanya untuk satu kandidat, mengkosongkan
semua kotak lainnya (plumping), 2) memberikan preferensi kepada sebagian
kandidat, 3) memberikan preferensi kepada semua kandidat
|
1)memungkinkan
bagi kandidat pemenang untuk mendapatkan suara kurang dari setengahnya. 2)
Dalam pemilihan Queensland 2004 dan 2007, Partai Buruh meminta pendukungnya
untuk just one vote. Pemilih Buruh diminta untuk memberikan pilihan pertama
mereka, dengan tidak ada preferensi yang diberikan kepada calon lainnya. Hal
ini dilakukan karena para buruh berusaha untuk meminimalisir kerugian
|
||
Proportional systems
|
Proportional Representation (Senat
Model)
|
senate
|
Sistem
ini ditemukan untuk menghasilkan hasil pemilihan yang proporsional dimana
partai harus memenangkan kursi parlemen dalam proposi ukuran vote mereka. Idealnya 50% vote harus memenangkan 50% kursi. Masing-masing negara dan teritori bertindak
sebagai single atau multi member dalam pemilihan senat.
-
Dalam pemilihan suatu half senate, terdiri dari 6 perwakilan masing-masing negara dan 2
perwakilan dari masing-masing teritori.
-
Sedangkan dalam pemilihan full senate terdiri dari 12 senator yang dipilih dari setiap
negara bagian dan 2 perwakilan dari teritori.
Seorang
pemilih diharuskan untuk memilih above or below the line
|
1)‘Safe’
seats memberikan peluang kepada 2
kandidat dari setiap koalisi untuk mendapatkan 2 kursi. 2) kesempatan untuk
meraih total suara yang lebih kecil / <50% memungkinkan partai kecil untuk
berkompetisi. 3) Control of the Senate
tidak hanya dapat dilakukan oleh partai besar saja, tapi juga partai kecil
|
Proportional
Representation (List – Modified d'Hondt) / Hare-Clerk system
|
house
of assembly di tasmania dan legislative assembly ACT
|
-
Proses penghitungan suara & quota
dikalkulasikan dalam cara yang sama seperti pemilihan senat.
*Tasmania
memiliki lima House of Assembly dibawah sistem hare-clark. ACT memiliki one
seven-member electorate and two five-member electorates.
*Tidak
memiliki garis horizontal dalam kertas suara senat. Kandidat partai
ditempatkan dalam grup vertikal yang terpisah dengan ungrouped kandidat dalam
kolom yang terletak di sebelah kanan.
*Di
tasmania, voter harus menandai
preferencenya pada minimal 5 kandidat atau lebih. Tasmanian electoral law
melarang siapapun untuk meminta dukungan suara,memohon suara dari elector
atau melakukan upaya yang mengakibatkan elector tidak memilih untuk kandidat tertentu
dalam radius 100 meter di tempat pemungutan suara. Sehingga tidak ada ‘how to
vote cards’ dimanapun pada hari
pemilihan untuk tasmanian house of assembly.
|
1)menghasilkan
Minority governments, 2)kurangnya above the line, ketiadaan sistem
how-to-vote cards dan the rotation of party names menjadikan hasil
perhitungan sulit diprediksi, 3) Kandidat partai lebih rentan diserang
dibandingkan dalam pemilihan senat, 4)
Kurangnya rasa keamanan bagi setiap kandidat menyebabkan setiap kandidat
bersaing mendapatkan suara bukan hanya dengan partai lawan mereka namun
jugadengan anggota sesama partai.
|
0 comments