Bangsa Yang Belum Selesai

By Meisarah Marsa, S.Sos - Maret 29, 2016

       
      Indonesia merupakan sebuah negara bangsa besar yang mulai menggaungkan namanya sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Disegani oleh negara dunia ketiga sejak periode Perang Dingin hingga sekarang melalui gagasan Konferensi Asia Afrika dan Gerankan Non Blok yang sudah tak asing lagi. Melengkapi kesempurnaannya, negara ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang memadai. Namun dibalik itu semua, tersimpan tantangan yang luar biasa.

       Memang benar jika politik Indonesia kekinian telah menganut sistem demokrasi yang secara teori merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh, rakyat, dan untuk rakyat. Namun secara praktek, politik Indonesia masih mengalami kesenjangan dan bahkan turut mempengaruhi kondisi ekonomi yang semakin jauh dari stabilitas. Maka layaklah masyarakat Indonesia mempertanyakan apa yang sesungguhnya terjadi pada bangsa yang besar ini?. Bukankah ia memiliki ideologi Pancasila sebagai pijakannya. Dan bukankah ia memiliki serangkaian aturan hukum dan konstitusi sebagai pakaiannya.  Lalu dimana letak kesalahan itu?

       Jawaban yang cukup rasional sehingga menjadikan bangsa ini belum selesai dan masih jauh tertinggal adalah rakyat Indonesia itu sendiri. Ya, sungguh sia-sia jika ia memiliki pijakan tempat berdiri dan pakaian yang dikenakan jika yang memakainya saja tidak bias berdiri sendiri. Untuk itu, rakyat harus benar-benar menyadari pentingnya suatu politik dan pemerintahan yang menuntunnya untuk membangun bangsa.  Namun kembali lagi, bukankan negara ini menganut demokrasi yang berarti oknum pemerintahannya berasal dari rakyat itu sendiri.  Suatu fakta yang tak dapat dipungkiri adalah bahwa rakyat yang terpilih dan menjadi aktor politik dan pemerintahan yang seharusnya menuntun bangsa inilah yang justru berbelot dan mengambil alih posisinya untuk memperkaya diri bukan bangsa. Maka pantaslah jika negara ini menjadi bangsa yang belum selesai bahkan masih jauh dari kata selesai. Meski demikian, masih tidak menutup kemungkinan jika bangsa ini mampu berdiri sendiri dan menyelesaikan permasalahan yang ada, hanya jika rakyat Indonesia menyadari kesalahannya. Suatu kesadaran bukanlah sebuah utopis. Mereka yang menyadari kesalahannya tentunya akan berupaya menjadi aktor politik yang memperjuangkan bangsa ini, dan mungkin itu anda.



  • Share:

You Might Also Like

0 comments