Sejarah Hari Australia

By Meisarah Marsa, S.Sos - September 26, 2014

            Sebuah artikel mencatat berbagai perkembangan sejarah yang unik tentang Hari Australia. Hari Australia merupakan hari nasional bagi masyarakat Australia yang diperingati setiap tanggal 26 Januari. Yang diinisiasi sejak pendaratan Kapten Arthur Phillip pada tahun 1788 di wilayah Port Jackson yang kini dikenal sebagai Sydney. Kapten Phillip kemudian mengklaim Australia di bawah kepemilikan kerajaan Inggris secara resmi dan menjadi Gubernur perdana koloni di New South Wales. Meskipun menuai kritikan, Hari Australia juga dipandang sebagai simbol keberagaman dan toleransi di Australia.
            Sebuah artikel dalam  Sydney Gazette pada 1 Februari 1817 mencatat bahwa telah dilangsungkan sebuah perayaan secara non resmi yang digelar pada 27 Januari di rumah Isaac Nichols. Dan pada tahun berikutnya, barulah perayaan secara resmi dilangsungkan untuk pertama kalinya oleh Gubernur Macquarie di Gedung Pemerintahan Sipil dan Militer yang ditujukan untuk memperingati 30 tahun white settlement. Gubernur Macquarie juga merekomendasikan nama Australia untuk menggantikan New Holland sebagai nama benua Australia pada saat itu.
            Perayaan lainnya yang juga dilangsungkan pada tanggal 26 Januari yaitu perayaan lima puluh tahun pendaratan kapten Phillip di Port Jackson. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai hari libur nasional hingga saat ini. Selama perkembangannya, 26 Januari pun dianggap sebagai hari spesial yang mendorong tumbuhnya semangat patriotisme. Sehingganya, banyak kegiatan yang berkembang seperti olahraga, lomba layar, dan kegiatan lain yang diselenggarakan dalam mengisi waktu libur tersebut.
            Perubahan yang signifikan terlihat pada saat perayaan keseratus pendaratan kapten Phillip tahun 1888. Hal ini ditunjukan dengan, bertambahnya jumlah penduduk Australia hingga tiga juta dan berkembangnya imigrasi pada 1850an. Namun akibat perkembangan ekonomi yang tidak merata, pemerintahan New South Wales kemudian mengeluarkan kebijakan untuk memecah koloni. Meskipun mendapat kesulitan ekonomi, perayaan 26 Januari tetap diberlangsungkan. Dimana pada saat itu, Cantennial Park disediakan khusus untuk perayaan.
Pada tanggal 26 Januari 1888 Sydney Morning Herald mencatat antusias yang cukup besar. Dimana para koloni dari negara asal mereka seperti Inggris, Irlandia, Scotch menjadikan Australia sebagai negara kedua mereka. Melihat besarnya antusiasme para koloni maupun masyarakat lokal mendesak keinginan untuk membentuk suatu negara federasi.  Pada 1871 dibentuk Australian Natives' Association (ANA) di Victoria. Organisasi ini merupakan cikal bakal kelahiran para tokoh pemerintahan Federasi pertama yang dibentuk pada 1 Januari 1901.         
Perayaan ke-150 hari pendaratan kapten Phillip yang diakuisisi sebagai hari istimewa banyak menuai kontroversi. Di mana para buruh dan masyarakat aborigin mulai bersuara dan menentang tanggal 26 Januari sebai hari istimewa. Mereka menilai kedatangan kapten Phillip yang mengklaim wilayah Australia atas kepemilikan Inggris dianggap sebagai bentuk penjajahan. Berbeda dengan masyarakat kulit putih terutama di wilayah Victoria menilainya sebagai suatu hari istimewa. Sehingga kemudian, 26 Januari dijadikan sebagai hari Australia di Victoria pada tahun 1931. Setelah melalui proses yang cukup panjang, barulah pada tahun 1946 seluruh wilayah, negara, dan pemerintahan persemakmuran Australia akhirnya setuju untuk menjadikan 26 Januari sebagai hari nasional yang dikenal dengan hari Australia. Sebuah lembaga yang menangani hari Australia kemudian dibentuk pada tahun 1979 dan dikenal sebagai National Australia Day Council.
Perayaan hari Australia semakin meriah saat memperingati 200 tahun white settlement. Dimana para masyarakat Aborigin dan masyarakat buruh yang sebelumnya memprotes 26 Januari sebagai hari Australia, kini merayakannya dengan semboyan “Kebebasan, Keadilan dan Harapan” di Sydney. Meskipun sudah merayakannya, masyarakat asli Australia memandang 26 Januari sebagai hari invasi. Tidak hanya dikenal sebagai hari invasi, adanya simbol penjajahan terhadap penduduk asli Australia pasca pendaratan kapten Phillip dengan white settlement memunculkan perdebatan terkait 26 Januari hingga sekarang.
Pada tahun 2002, 7 juta orang berpartisipasi dalam Hari Australia. Sebuah rekonsiliasi resmi akhirnya disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd dengan resmi menyatakan permintaan maaf nasional kepada penduduk asli Australia pada tahun 2007. Tahun 2011 lalu, sebuah penelitian menunjukkan tingginya tingkat antusias di media sosial dan hampir setengah dari seluruh masyarakat Australia merayakan Hari Australia.
Berdasarkan artikel tersebut dapat dilihat perkembangan sejarah tentang Hari Australia sangat unik dan penuh perdebatan. Bagaimanapun kritisnya tanggapan dan pandangan berbagai pihak, Hari Australia tetap menjadi hari spesial yang ditunggu-tunggu oleh penduduk Australia. Dimana 98% penduduk Australia mengatakan mereka bangga menjadi warga Australia dan bangga dengan nilai-nilai yang menjadi cirikhas Australia.

  

  • Share:

You Might Also Like

0 comments