Sebuah artikel mencatat berbagai
perkembangan sejarah yang unik tentang Hari Australia. Hari Australia merupakan
hari nasional bagi masyarakat Australia yang diperingati setiap tanggal 26
Januari. Yang diinisiasi sejak pendaratan Kapten Arthur Phillip pada tahun 1788
di wilayah Port Jackson yang kini dikenal sebagai Sydney. Kapten Phillip kemudian
mengklaim Australia di bawah kepemilikan kerajaan Inggris secara resmi dan
menjadi Gubernur perdana koloni di New South Wales. Meskipun
menuai kritikan, Hari Australia juga dipandang sebagai
simbol keberagaman dan toleransi di Australia.
Sebuah artikel dalam Sydney
Gazette pada 1 Februari 1817 mencatat bahwa telah dilangsungkan
sebuah perayaan secara non resmi yang digelar pada 27 Januari di rumah Isaac
Nichols. Dan pada tahun berikutnya, barulah perayaan secara resmi dilangsungkan
untuk pertama kalinya oleh Gubernur Macquarie di Gedung Pemerintahan Sipil dan
Militer yang ditujukan untuk memperingati 30 tahun white settlement. Gubernur Macquarie juga merekomendasikan nama
Australia untuk menggantikan New Holland sebagai nama benua Australia pada saat
itu.
Perayaan lainnya yang juga
dilangsungkan pada tanggal 26 Januari yaitu perayaan lima puluh tahun pendaratan
kapten Phillip di Port Jackson. Tanggal tersebut kemudian dijadikan sebagai
hari libur nasional hingga saat ini. Selama perkembangannya, 26 Januari pun
dianggap sebagai hari spesial yang mendorong tumbuhnya semangat patriotisme.
Sehingganya, banyak kegiatan yang berkembang seperti olahraga, lomba layar, dan
kegiatan lain yang diselenggarakan dalam mengisi waktu libur tersebut.
Perubahan yang signifikan terlihat
pada saat perayaan keseratus pendaratan kapten Phillip tahun 1888. Hal ini
ditunjukan dengan, bertambahnya jumlah penduduk Australia hingga tiga juta dan
berkembangnya imigrasi pada 1850an. Namun akibat perkembangan ekonomi yang
tidak merata, pemerintahan New South Wales kemudian mengeluarkan kebijakan
untuk memecah koloni. Meskipun mendapat kesulitan ekonomi, perayaan 26 Januari
tetap diberlangsungkan. Dimana pada saat itu, Cantennial Park disediakan khusus
untuk perayaan.
Pada
tanggal 26 Januari 1888 Sydney Morning Herald mencatat antusias yang cukup besar. Dimana
para koloni dari negara asal mereka seperti Inggris, Irlandia, Scotch
menjadikan Australia sebagai negara kedua mereka. Melihat besarnya antusiasme
para koloni maupun masyarakat lokal mendesak keinginan untuk membentuk suatu
negara federasi. Pada 1871 dibentuk Australian
Natives' Association (ANA) di Victoria. Organisasi ini merupakan cikal
bakal kelahiran para tokoh pemerintahan Federasi pertama yang dibentuk pada 1
Januari 1901.
Perayaan
ke-150 hari pendaratan kapten Phillip yang diakuisisi sebagai hari istimewa banyak
menuai kontroversi. Di mana para buruh dan masyarakat aborigin mulai bersuara
dan menentang tanggal 26 Januari sebai hari istimewa. Mereka menilai kedatangan
kapten Phillip yang mengklaim wilayah Australia atas kepemilikan Inggris
dianggap sebagai bentuk penjajahan. Berbeda dengan masyarakat kulit putih
terutama di wilayah Victoria menilainya sebagai suatu hari istimewa. Sehingga
kemudian, 26 Januari dijadikan sebagai hari Australia di Victoria pada tahun
1931. Setelah melalui proses yang cukup panjang, barulah pada tahun 1946
seluruh wilayah, negara, dan pemerintahan persemakmuran Australia akhirnya
setuju untuk menjadikan 26 Januari sebagai hari nasional yang dikenal dengan
hari Australia. Sebuah lembaga yang menangani hari Australia kemudian dibentuk
pada tahun 1979 dan dikenal sebagai National
Australia Day Council.
Perayaan hari Australia semakin meriah saat memperingati 200 tahun white
settlement. Dimana para masyarakat Aborigin dan masyarakat buruh yang
sebelumnya memprotes 26 Januari sebagai hari Australia, kini merayakannya
dengan semboyan “Kebebasan, Keadilan dan Harapan” di Sydney. Meskipun
sudah merayakannya, masyarakat asli Australia memandang 26 Januari sebagai hari
invasi. Tidak hanya dikenal sebagai hari invasi, adanya simbol penjajahan
terhadap penduduk asli Australia pasca pendaratan kapten Phillip dengan white settlement memunculkan perdebatan
terkait 26 Januari hingga sekarang.
Pada tahun
2002, 7 juta orang berpartisipasi dalam Hari Australia. Sebuah rekonsiliasi
resmi akhirnya disampaikan oleh Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd dengan
resmi menyatakan permintaan maaf nasional kepada penduduk asli
Australia pada tahun 2007. Tahun 2011 lalu, sebuah penelitian menunjukkan
tingginya tingkat antusias di media sosial dan hampir setengah dari seluruh
masyarakat Australia merayakan Hari Australia.
Berdasarkan
artikel tersebut dapat dilihat perkembangan sejarah tentang Hari Australia
sangat unik dan penuh perdebatan. Bagaimanapun kritisnya tanggapan dan
pandangan berbagai pihak, Hari Australia tetap menjadi hari spesial yang
ditunggu-tunggu oleh penduduk Australia. Dimana 98%
penduduk Australia mengatakan mereka bangga menjadi warga Australia dan bangga dengan nilai-nilai
yang menjadi cirikhas Australia.
0 comments