Tak banyak yang tahu aktivitas mereka bahkan melirik sedikitpun tak pernah. Kebanyakan hanya tahu aktivitas mereka dari apa yang diekspos oleh media. Dan biasanya kehadiran mereka dibutuhkan di tengah konflik yang terjadi atau sebagai kru penyelamat dikala bencana datang.
Di antara mereka berkisah, bahwa ditangan mereka 3 nyawa pernah melayang. Bahkan tak jarang mereka harus rela ditugaskan di daerah2 berbahaya demi menjaga keamanan dan kesatuan negara. Demi negara!! Sekali lagi demi negara!!
Merupakan sesuatu hal yang damai melihat mereka tersenyum bahagia. Melihat kekocakan kami yang dalam latihan selalu salah, terkadang terlihat bingung dengan wajah polos tidak bersalah, bahkan ada yang sudah disuruh balik kanan 3 kali tapi malah tetap balik kiri.
Aku merasakan 'kegregetan' dari raut wajah mereka. Bagai mengajarkan balita untk berjalan, mereka tau harus sabar menghadapi sipil seperti kami. Bahkan untuk urusan yang sedikit berbahaya, tembak menembak.
Tak pernah terfikir sebelumnya, di saat latihan hari terakhir, kami dibuat terkagum-kagum dengan kemampuan kami sendiri. Suara ledakan senapan, sempat membuat nyali kami ciut dan ingin kabur saja. Tapi pada akhirnya kami hadapi meskipun takut-takut. Dan ternyata 'nagih'. Ingin rasanya tembakan kami melesat hingga menembus titik fokus paling tengah. Tapi peluru kami terbatas. Raut wajah bangga terpampang jelas di wajah mereka, para perwira TNI - AL yang telah mengajarkan kami arti disiplin, tegas, dan fokus. 3 hari yang berkesan pelatih!! Terimakasih.
Oh ya, 1 hal lagi, coretan ala kadarnya dari saya, hasil dari karya selama materi berlangsung 😅. Sayangnya karena kesibukan, saya lupa memberikannya pada pelatih terfavorit versi saya. Akhirnya, coretan itu tetap tersimpan hingga sekarang.
0 comments