Menguak Kebenaran Teori-Teori Konspirasi Mengenai Covid-19

By Meisarah Marsa, S.Sos - April 09, 2020

Saat ini ada banyak spekulasi yang beredar di masyarakat mengenai covid-19. Bagaimana tidak, pasalnya penyakit yang telah mewabah di dunia ini telah menyerang sedikitnya 1,358,857 orang di dunia per 7 April 2020 . Angka ini melonjak drastik sejak wabah ini mendunia pada 22 Januari 2020 dan telah menyebar di 209 negara di dunia.

Gambar : Statistik jumlah kasus covid-19 di dunia.
Banyak orang yang karena ketakutan dan kepanikan, mereka akhirnya menghubung-hubungkan atau mengaitkan sesuatu  hal terhadap kemunculan pandemic covid-19. Menuding berbagai pihak dengan spekulasi yang tidak berdasar secara ilmiah akan menjadi hal berbahaya jika dipercaya oleh banyak orang. Bahkan, hal ini tentu saja dapat memperburuk situasi dan kondisi.

Perlu diperhatikan, bahwa beberapa fakta yang terjadi di lapangan membuat spekulasi yang ada menjadi begitu cepat dipercaya. Fakta-fakta tersebut antara lain :

  1. Virus ini mewabah pada tahun 2020 awal dan menjadi pandemi dunia. Sejak beredar di media pada awal Januari lalu, virus corona covid-19 akhirnya ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi internasional pada 11 Maret 2020. Ini berarti bahwa virus ini telah mewabah di banyak negara dengan peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba. Yang pada awalnya mencuat di Wuhan, China.
  2. Penyebaran virus corona atau covid-19 yang begitu cepat. Virus ini adalah penyakit yang bisa ditularkan dari satu orang ke orang lain lewat percikan (droplet) saat batuk, bersin, maupun berbicara. Selain itu, virus-virus yang tersebar lewat droplet juga dapat berkontaminasi dengan udara serta permukaan-permukaan benda yang ada disekitarnya. Jika seseorang telah terkontaminasi dengan media yang terdapat virus tersebut lalu menyentuh area wajah, maka virus akan masuk melalui mukosa. Mukosa merupakan jaringan permukaan dalam tubuh di bagian mata, hidung, dan mulut. Ringkasnya, penyebaran virus corona covid-19 dikarenakan oleh 6 faktor, diantaranya  : 
    • Tingkat kemampuan penetrasi virus terhadap sel inang.
    • Durasi meregenerasi atau kecepatan reproduksi virus.
    • Masa siklus hidup virus.
    • Jenis dan jumlah media transmisi yang terkontaminasi virus.
    • Frekuensi mutasi atau jumlah pertumbuhan virus. Semakin tinggi tingkat pertumbuhannya maka virus tersebut akan semakin sulit ditangani karena tingkat penularannya yang tinggi. Sehingga, untuk menemukan vaksinnya juga dibutuhkan waktu lebih lama. 
    • Seberapa tingkat kesadaran pemerintah, masyarakat, bahkan individu terhadap penyebaran virus ini. Karena semakin tinggi tingkat kesadarannya, maka semakin cepat pencegahan dan penanganannya, begitu juga sebaliknya. 
  3. Virus ini menyerang banyak orang baik anak-anak, remaja, dewasa, namun lebih mematikan bagi orang-orang lansia. Jadi, virus ini tidak memandang usia. 
  4. Gambar : grafik statistik tingkat kematian kasus covid-19 berdasarkan rentang usia 
  5. Virus ini berdampak pada melemahnya ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, siklus pandemic covid-19 ini melonjak tajam hingga membuat banyak negara di dunia mengeluarkan kebijakan lockdown, karantina wilayah, dan lain sebagainya. Dimana hal ini berarti akan ada penutupan akses masuk dan keluar pada suatu wilayah tertentu. Hal ini tentunya dapat menghambat sejumlah distribusi barang, bahan makanan, dll. 

  6. Merebaknya wabah ini diseluruh penjuru dunia juga membuat WHO mengeluarkan kebijakan physical distancing yang mengharuskan semua orang untuk menjaga jarak secara fisik dan tidak berada di dalam kerumunan. Hal ini tentunya memicu krisis di beberapa tempat-tempat umum, baik lokasi wisata, tempat makan seperti restaurant dan café, tempat hiburan, dll. 

    Lebih parah lagi, muncul stigma ketakutan di tengah masyarakat, sehingga banyak orang memilih untuk menghentikan aktivitas di luar rumah, membeli pasokan makanan dalam jumlah banyak, menimbun barang, dll. Para pekerja dengan mata pencaharian harian tentunya akan kehilangan pembeli, sehingga membuat mereka terpaksa berhenti dari pekerjaannya. Tidak ada pemasukan dan tidak ada pekerjaan. Banyak PHK. Moda transportasi umum dibatasi, yang dibuka hanyalah toko yang menjual kebutuhan makanan pokok dan obat-obatan. Investasi merosot tajam. 

    Kebutuhan akan pasokan makanan, obat-obatan, peralatan medis dan lain sebagainya harus dipenuhi oleh suatu negara untuk dapat menjaga keberlangsungan dan stabilitas di negaranya. Parahnya, hal ini dirasakan oleh banyak negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.    

Gambar : statistik nilai tukar rupiah 
Tak dipungkiri, kasus covid-19 ikut mengguncang nilai tukar rupiah. Banyak dari para investor yang panik sehingga memicu terjajdinya pembalikan modal atau capital outflow. Semenjak covid-19 mewabah di Indonesia, telah terjadi capital outflow yang tercatat sebanyak Rp167,9 triliun dalam portfolio investasi Indonesia selama periode Januari hingga Maret 2020 . Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bahkan mengatakan Indonesia cukup terhantam keras dengan penyebaran virus covid-19 . 

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, kemudian banyak spekulasi-spekulai atau teori-teori konspirasi yang beredar mengenai kasus covid-19. 
  • Kasus covid-19 adalah senjata biologis untuk memusnahkan populasi di dunia? Bantahan terhadap teori ini adalah, jika ini memang merupakan senjata biologis tentunya manusia lebih dahulu menemukan vaksinnya untuk mengendalikan penyebaran yang terjadi. Namun pada kenyataannya, saat virus ini menyebar, vaksin belum ditemukan hingga saat ini. Bahkan, masih dibutuhkan uji coba untuk mencari tahu vaksin yang tepat digunakan. Dan percobaan ini sendiri sedang dilakukan oleh banyak pihak di dunia, tidak hanya dari peneliti China namun juga dari pihak-pihak lain seperti, The World Health Organization (WHO), European Medicines Agency (EMA), US Food and Drug Administration (FDA), 500 perusahaan obat-obatan, kelompok peneliti dari Universitas-universitas di dunia, dll.  
  • Kasus covid-19 adalah buatan Amerika untuk melemahkan perekonomian dunia dan sebagai upayanya untuk menjatuhkan perekonomian China? Selain itu juga akan terjadi krisis dibanyak negara yang kemudian mendorong negara tersebut untuk melakukan pinjaman pada IMF dan World Bank yang kemudian menguntungkan Amerika? Bantahan terhadap teori ini adalah :
    1. Amerika juga terkena dampak yang cukup signifikan akibat pandemic covid-19, di mana per tanggal 8 April 2020, kasus covid-19 terbanyak terjadi di Amerika Serikat. Disamping itu, bursa saham Amerika Serikat, Wall Street, terkoreksi tajam karena Covid-19 pada perdagangan 16 Maret 2020. Bahkan, dinilai menjadi yang terburuk sejak 1987.
    2. Memang pada faktanya, saat ini hampir 80 negara yang meminta IMF untuk menyiapkan dana darurat sejak pandemic covid-19 mewabah. IMF juga menyerukan bahwa hal ini dapat memicu resesi global pada tahun 2020 yang bisa lebih buruk dari krisis keuangan global tahun 2008. Namun, pelemahan nilai tukar yang terjadi di banyak  negara bukanlah karena IMF, melainkan karena banyaknya para investor yang mulai panik sehingga bersiap menarik aliran modal, terutama modal investasi di negara berkembang.
    3. World Bank atau Bank Dunia bahkan merekomendasikan beberapa kebijakan diantaranya, setiap negara harus mengintegrasikan antara kebijakan pada bidang kesehatan dan ekonomi makro dalam menanggulangi pandemi COVID-19, negara-negara harus menjalin kerjasama untuk memenuhi produksi, pasokan, serta layanan medis dalam menghadapi pandemic, dan kebijakan perdagangan harus tetap dibuka. Bank Dunia dalam hal ini menekankan agar setiap negara tidak  menutup perbatasan dan melakukan proteksi yang ketat terhadap perdagangan mereka sebagai upaya penanganan terhadap covid-19.
    4. Meskipun pada awalnya Amerika menuding China gagal mengatasi wabah dan menyebut virus covid-19 sebagai virus China dan terlibat perang dagang dengan China namun pada akhirnya keduanya sepakat melakukan perjanjian perdagangan "Fase 1" pada 14 Februari lalu. Meskipun ada perjanjian, namun Amerika tetap mengenakan tarif $360 miliyar untuk impor dari china. Hal tersebut tentunya dapat menghambat pemenuhan pasokan medis dari china. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran sehingga pada Maret 2020, Amerika akhirnya menyatakan kesediaannya untuk membebaskan tarif pasokan medis dari China dikarenakan kebutuhan mendesak untuk mencegah pandemic covid-19.
      • Kasus covid-19 adalah sebuah pertanda akan terjadinya perang dunia? Mereka yang percaya pada hal ini menganggap bahwa pasca kasus flu Spanyol terjadi perang 2. Bantahan akan konspirasi ini adalah bahwa latar belakang terjadinya perang dunia 2 bukanlah semata karena kasus pandemik flu Spanyol, melainkan ada beberapa faktor utama yang memicu perang ini. Beberapa diantaranya yaitu, kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dalam mewujudkan perdamaian dunia, muncul politik ekspansi ke negara-negara lain, menguatnya politik aliansi fasisme, adanya great depression, dan upaya untuk balas dendam oleh negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I.      
      • Kasus covid-19 adalah kutukan perseratus tahun kematian massal manusia, pasca flu Spanyol.  Konspirasi ini dilandasi dengan argumen bahwa setiap seratus tahun, terjadi wabah penyakit yang mematikan dan menular ke banyak orang di dunia. Dimulai dari the Great Plague of Marseille-1720, First Cholera Pandemic – 1820, The Spanish Flu 1920, dan Covid-19 2020. Bantahan akan konspirasi ini adalah perlu diketahui bahwa penyakit covid-19 yang mewabah cukup luas di tahun 2020 aslinya telah ditemukan di akhir tahun 2019, untuk itulah ia dinamakan covid-19. Namun, dikarenakan penyebarannya yang cukup signifikan hingga merebak ke tahun 2020 maka banyak orang sering mengait-ngaitkannya dengan wabah kutukan perseratus tahun. Disamping itu, ada beberapa pandemic lainnya yang terjadi selain tahun yang berakhiran 20 seperti Hong Kong Flu atau H3N2 (1968-1970), SARS (November 2002 hingga Juli 2003) dan Ebola (2014-2016). 
      • Kasus covid-19 adalah konspirasi 5G. Mereka yang percaya teori konspirasi ini menganggap bahwa gelombang radio dapat membuat virus, itulah yang menyebabkan COVID-19 lalu dihubung-hubungkan dengan beberapa kejadian bahwa pada tahun 2003, ketika 3G dirilis ke dunia, ada wabah SARS, lalu tahun 2009, ketika 4G diperkenalkan, muncul flu babi, dan di tahun 2020, ketika 5G dikembangkan oleh China muncul virus Corona. Bantahan akan konspirasi ini adalah bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara gelombang radio atau jaringan telepon dengan pandemi virus corona. Hal ini sangat jelas sekali berbeda, di mana virus ini adalah mikroorganisme patogen yang menginfeksi sel makhluk hidup. Terdapat perbedaan pendapat mengenai status virus apakah sebagai makhluk hidup atau sebagai struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup. Sedangkan 5G adalah salah satu bentuk teknologi komunikasi di mana gelombang radio secara komprehensif digunakan untuk mentransmisikan data dengan frekunsi dan kecepatan yang melebihi teknologi komunikasi sebelumnya yaitu 3G dan 4G . 
      Pandemi Covid-19 selayaknya diatasi bersama. Bukan menyalahkan salah satu pihak atau mencari kambing hitam dan berharap agar wabah ini bisa diselesaikan oleh mereka yang bertanggung jawab. Tapi, saat ini, beban tanggung jawab itu tidak hanya ada di pemerintah saja, namun juga masing-masing individu di semua negara. Karena, jika pada akhirnya masih ada negara yang memiliki kasus covid-19 meskipun negara lainnya sudah meminimalisir, maka pandemi ini akan tetap terus berlanjut dan tidak bisa dihentikan, kecuali vaksin covid-19 ditemukan.  

      Sumber :
      • https://www.worldometers.info/coronavirus/ diakses pada 07 April 2020, pukul 17.19 WIB.
      • https://republika.co.id/berita/q7cn9i414/dokter-jelaskan-penyebab-covid19-begitu-cepat-penyebarannya diakses pada 07 April 2020, pukul 20.46 WIB. 
      • https://www.kompasiana.com/ajuskoto/5e6f0c53097f365f075eb102/mengapa-covid-19-sangat-cepat-menyebar-secara-global diakses pada 07 April 2020, pukul 21.15 WIB.
      • https://ourworldindata.org/coronavirus diakses pada 8 April 2020, pukul 08.59 WIB.
      • https://katadata.co.id/telaah/2020/03/26/ekonomi-indonesia-dalam-skenario-terburuk-akibat-virus-corona diakses pada 8 april 2020, pukul 11.15 WIB.
      • https://www.voaindonesia.com/a/menkeu-dampak-covid-19-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-2020-bisa-minus-0-4-persen/5355838.html diakses pada 8 April 2020, pukul 11.26 WIB.
      • https://www.worldometers.info/coronavirus/?utm_campaign=homeAdvegas1? Diakses pada 8 April 2020, pukul 15.11 WIB.
      • https://bebas.kompas.id/baca/riset/2020/03/25/mitigasi-ancaman-krisis-ekonomi-covid-19/ diakses pada 8 April 2020, pukul 15.26 WIB.
      • https://www.suara.com/bisnis/2020/03/31/140306/5-rekomendasi-bank-dunia-atasi-dampak-covid-19 diakses pada 8 April, pukul 15.34 WIB.
      • https://www.cnbcindonesia.com/news/20200323152216-4-147004/gegara-corona-as-sepertinya-siap-damai-dagang-dengan-china diakses pada 9 April, pukul 10.03 WIB.
      • https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-21/u-s-signals-willingness-to-remove-tariffs-on-medical-supplies diakses pada 9 April 2020, pukul 10.46 WIB.
      • https://id.wikipedia.org/wiki/Virus diakses pada 9 April 2020, pukul 11.18 WIB.
      • https://id.wikipedia.org/wiki/5G diakses pada 9 April 2020, pukul 11.25 WIB.






        

      • Share:

      You Might Also Like

      0 comments